Variasi Rumus Darbuka

 Variasi Rumus Darbuka


RUMUS DARBUKA


Ini adalah model notasi sederhana untuk beberapa jenis ritem dasar darbuka tanpa banyak ornamentasi.
Inisial huruf kecil untuk tangan kiri , inisial huruf besar untuk tangan kanan
te = telunjuk kiri
ka = manis kiri
Tek = bisa berarti seluruh ujung jari kanan kecuali jempol ATAU hanya telunjuk kanan ATAU manis kanan, disesuaikan saja dengan kebutuhan dan kenyamanan.
Ka = khusus manis kanan
Dum = bunyi bass dengan tangan kanan
(-) = tanda rest/spasi , tetap dihitung sebagai satu hitungan namun tidak dibunyikan
D - T - t k T - D - t k T - t k = MaQsum 4/4
D - D - t k T - D - t k T - t k = Baladi 4/4
D - T - t k D - D - t k T - t k = Sayyidi 4/4
D - T k T k T - T k T k T - k - = Wahida 4/4
D - T - k - T - D - k - T - k - = Maqsum jalan 2/4
D - T T - T T - D - D - T - - - = chiftitelli / taksim 8/4
D - - T - - T - = Malfuuf 2/4
D - - - D - - - T k T k T - T k D - T k T k T - T k T k T - T k = Masmoudi 8/4


Cara lebih memvariasikan :

Untuk memahami tentang cara menggubah pukulan darbuka menjadi pola pola 
pukulan yg bermakna musikal, kita memakai istilah bahasa untuk mengurai unsur unsur dalam kalimat ritmik. Unsur terkecil yang merupakan bunyi spesifik dari darbuka kita sebut SILABEL> gabungan dari minimal 3 silabel kita sebut MOTIF> gabungan dari beberapa motif kita sebut FRASA> gabungan dari beberapa frase kita sebut KALIMAT.. 
contoh:
SILABEL pakai 4 saja DUM, TEK, KA dan SLAP Mari kita rangkai silabel tersebut pertama menjadi:
{dum dum tek}
maka itu disebut motif. Jika motif tersebut kita kembangkan lagi jadi :
{dum dum Tek Teka Tek Slap . . }
ini disebut Frase, jika frase itu dirangkaikan dengan frase baru yg ini:
{dum dum tek teka dum . . . }
maka bunyinya jadi :
[{dum dum Tek Teka Tek Slap . . dum dum Tek Teka dum . . .}]
maka lengkaplah pola tersebut menjadi KALIMAT RITMIK
ket: kalimat tersebut terdiri dari 16 ketuk atau 16 pulsa, tanda titik tetap dihitung sesuai tempo namun tidak dibunyikan
Dalam ilmu bahasa kita mengenal adanya tanda baca dan spasi. Yang tergolong tanda baca antara lain titik dan koma. "Koma" biasa ditandai oleh slap atau tek pada 
penghujung frase dan jenis frase yg diakhiri dengan dum mengisyaratkan "titik".
Spasi adalah tanda diam, bayangkan jika dalam sebuah tulisan tidak ada spasi, tulisan tersebut akan sulit dimengerti. Prakteknya pada kalimat ritmik yg tidak ada tanda diam cenderung tidak punya makna musikal, mirip seperti org meracau yang bicara tanpa ada juntrungannya.. namun ada pengecualian khusus untuk pemahaman tingkat lanjut bahwa sederetan panjang kalimat ritem bisa saja tanpa tanda diam, namun "tanda diam" terwakili oleh bungkamnya bunyi yg rendah (seperti dum) pada frase ke-3 sebelum frase ke-4 seperti contoh pada sistem "Tala" dalam musik klasik india.


sebenarnya gak ada yg di sebut level pukulan, tapi jika yg dimaksud adalah "roll" sebagai salah satu teknik permainan, memang ada tingkatan tergantung intensitas (kerapatan) bunyinya.
sesuai dgn pelajaran musik, tingkatan ROLL dibagi menjadi -roll 1/16 dan roll 1/32. Roll yg paling umum 1/16, roll 1/32 sangat sulit dimainkan terkecuali jika temponya sedang agak lambat. Intensitas atau kerapatan pukulan dalam roll 1/16 yaitu 1 ketuk di bagi 
4 (x . . . x . . . dst) ; sedangkan 1/32 berarti satu ketuk di bagi 8 (x . . . . . . . x . . . . . . . dst) tanda X disitu artinya pukulan yg jadi awal hitungan.
Untuk lebih memahami lagi tentang matematika hitungan ritmik bisa sedikit saya singgung disini tentang KETUKAN, PULSA, GROUPING dan BAR/MEASURE.
KETUKAN adalah bentuk nyata dari hitungan ritmik dalam satu siklus contoh dalam lagu 4/4 dirigen akan menyebutkan atau menyandikan hitungan 1 sampai 4 sebelum memulai lagu.
PULSA adalah bentuk Abstrak (tidak nyata berada dalam imajinasi) dari ketukan tersebut karena 4 ketuk tidak selalu berarti 4 pulsa, 4 ketuk itu bisa saja dibagi lagi jadi jadi 8 pulsa, 12 pulsa atau 16 pulsa. Definisi Pulsa adalah alternatif jumlah ketukan yg dimungkinkan untuk hadir dalam satu BAR. Istilah ini khusus saya gunakan untuk menjelaskan fungsi pulsa dalam siklus hitungan dasar dalam permainan solo.
GROUPING adalah pengelompokan pulsa contoh dalam siklus yg terdiri dari 12 pulsa bisa dikelompokan menjadi [ X . . x . . x . . x . .] disimbolkan menjadi 3+3+3+3 dan bisa juga dikelompokan menjadi [X . . . x . . . x . . .] disimbolkan menjadi 4+4+4 ; X=ketuk keras ; x=ketuk lembut. Pengelompokan ini bersifat bebas disesuaikan dengan kebutuhan
BAR/MEASURE adalah siklus hitungan, bila satu bar 4 ketuk maka hitungannya berakhir diangka 4 untuk kemudian diulang lagi dari 1.
Bicara mengenai pukulan single, double, triple dan quadruple itu adalah menyangkut aksentuasi nya atau dimana kita meletakkan ketuk awalannya yg terdengar keras. Roll juga bisa tanpa aksentuasi. Istilah single, double, triple dan quaduple juga dipakai untuk menjelaskan SUSUNAN PENJARIAN (fingering)

"Semoga bermanfaat"





Copyright:RidwanImansyah


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Merawat Darbuka Dengan Baik Dan Benar

Keutamaan Sholawat Jibril